News Update :

Edukasi

Dunia Cinta

Dunia Unik

Cara Warga Desa Mangli Menikmati Teh

Sabtu, 26 Mei 2012 5:16 AM

Masyarakat Desa Mangli, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, tak hanya nguri - uri makanan tradisional. Mereka juga masih mengkonsumsi minuman tradisional, juga secara turun temurun. Minuman itu teh pucuk daun hijau, yang diolah dan diramu sendiri.


Udara di Desa Mangli sangat sejuk, pemandangannya sangat indah, terlebih saat melihat sikap dan perilaku masyarakat yang hidup sederhana. Mereka bekerja di ladang tanpa mengenal lelah. Pulang dari ladang, selalu membawa rumput untuk pakan ternak, serta kayu bakar untuk keperluan masak.

Desa Mangli berada di ketinggian 1.500 meter diatas permukaan laut (DPL), merupakan desa paling tinggi di wilayah Kabupaten Magelang. Suhu udaranya dibawah 20 derajat celcius pada siang hari, karena sinar matahari sering tertutup awan. Luas desa mencapai 233 hektar, terdiri 94 hektar hutan lindung, 14 hektar pemukiman penduduk, dan 125 hektar areal pertanian.

Pemandangan Desa Mangli cukup indah, batasan tanah ditata model terasering yang ditandai dengan tanaman teh, membentuk trap (undakan) setengah lingkaran, baik tanah pekarangan, perkebunan dan pemukiman. Atap rumah warga, mayoritas menggunakan seng untuk menyerap panas matahari.

Ternyata teh juga merupakan minuman tradisional yang masih disuka masyarakat setempat. Warga juga mengolah minuman teh sendiri yang dipetik dari ladang, karena setiap pembatas ladang sawah terdapat tanaman pohon teh yang tumbuh subur.

Setiap saat, pucuk daun teh hijau dapat dipetik kemudian diolah dan dikeringkan tanpa sinar matahari. Cara mengolahnya pun sangat unik, karena tidak dijemur menggunakan sinar matahari, tapi daun - daun teh hijau yang baru dipetik itu, lalu digoreng sangan menggunakan tempayan.

Setelah daun teh berwarna kecoklatan baru diangkat dan siap disajikan dengan air panas dan menggunakan gula jawa. Cara pengolahan ini menurut warga setempat memang resep peninggalan nenek moyang mereka. "Dengan pengolahan tradisional seperti itu malah rasanya lebih nikmat," kata salah seorang warga Mangli.

Kepala Desa Mangli, Juwandi menambahkan, potensi yang dimiliki Mangli, terdapat area perkebunan teh, buah dan sayuran. Areal perkebunan sangat luas dan berbukit. Setiap keluarga memiliki pasokan jagung untuk persediaan makan hingga musim panen mendatang. Sedangkan teh, dipetik sendiri meski menjadi tanaman selingan di galengan sawah.


Thanks for Reading : Cara Warga Desa Mangli Menikmati Teh

Makan Di Restoran ini Seperti Naik Pesawat

5:12 AM

Kreatifitas orang china memang tiada duanya. Kali ini mereka membuat sebuah restoran dengan desain interior sama persis dengan cabin pesawat airbus A380. waw, asik donk. berarti pelayannya cantik cantik kek pramugari.. hihihi


Restoran kerap kali hadir dengan desain unik untuk menarik perhatian calon konsumen. Salah satunya restoran A380 yang ada di Chongqing, China ini. Pengunjung bisa menikmati hidangan seperti saat pesawat jumbo jet sungguhan.

Restoran A380 ini desainnya merupakan replika interior pesawat penumpang terbesar di dunia. Jadi penempatan jendela dan pemilihan kursi, lampu sertakarpetnya semirip mungkin. Menu yang disediakan juga sama dengan yang disuguhkan dalam pesawat.

Restoran ini seluas 600 m persegi dengan 18 pegawai. Para pelayannya pun berdandan dan berlaku layaknya pramugrari sungguhan.

Namun, A380 ini bukan retoran ala pesawat yang pertama ada. Sebelumnya sudah dibuka di Taipei, Taiwan dengan desain lebih mewah. Bahkan makanan di sana dihidangkan dengan nampan kereta dorong seperti dalam pesawat.


Berikut ini foto Restoran A380 ala pesawat di China:







Thanks for Reading : Makan Di Restoran ini Seperti Naik Pesawat

Ada Cincin Kawin dan Ada Juga Cincin Cerai

5:09 AM

Cincin telah disepakati secara sosial adalah simbol pengikat perkawinan. Lumrahnya, melingkar di jari manis dengan sebutancincin kawin. Tapi, pernahkah Anda mendengar cincin cerai?

Filosofinya sama dengan cincin kawin. Produsen cincin cerai sengaja menciptakannya sebagai simbol perpisahan sebuah hubungan cinta.

Adalah perusahaan perhiasan asal New York, Spritzer and Furman, yang menciptakannya. Terbuat dari emas 18 karat berhias empat butir berlian. Harganya US$ 3.200 atau sekitar Rp27 juta, seperti dikutip Time.

Memperkuat simbol perpisahan, desain cincin ini sengaja menempatkan bentuk hati yang terbelah dua. Celah di antara belahan itu tersemat berlian yang terangkai membangun segitiga pipih.

Kemunculan cincin itu menuai kontroversi di sejumlah kalangan. Ada yang menyebut cincin itu sebagai pengekalan luka. Sebab, memakai cincin itu justru akan membuat mereka yang mengalami perceraian sulit melupakan mantan pasangannya. Ada pula yang menyebut cincin itu murahan.

Pesta perceraian
Kemunculan cincin cerai itu beriringan dengan pesta perceraian yang menjadi tren di sejumlah negara, seperti Jepang dan Selandia Baru.

Lee Amor, Direktur Whirl Productions, yang kerap membantu pelaksanaan pesta perceraian mengatakan pesta perceraian semakin populer di Selandia Baru. Setelah North Island, tren pesta penghilang sedih akibat perceraian ini mulai menjalar ke kawasan North Island.

Sementara di Jepang, pesta yang populer disebut 'Goshugi' marak digelar para pasangan yang berniat cerai. Dalam balutan busana formal, mereka melakukan upacara penghancuran cincin pernikahan disaksikan seorang pemimpin pesta perceraian.



Thanks for Reading : Ada Cincin Kawin dan Ada Juga Cincin Cerai

Kumpulan Hewan Terberat Didunia

5:07 AM

Keanegaragaman hewan dimuka bumi menunjukkan keagungan Tuhan sang pencipta. dibawah ini 10 Hewan Terberat yang saat ini masih hidup di bumi.

1. Gajah Afrika (African Elephant)
Average Mass (lb): 18,500 (8500 kg)
Maximum Mass (lb): 27,000 (13000 kg)
Average Length (ft): 21.85

2. Gajah Asia ( Asian Elephant )
Average Mass (lb): 8,750 (4200 kg)
Maximum Mass (lb): 11,000 (5200 kg)
Average Length (ft): 19.5
3. Badak Putih Bercula Dua (White Rhinoceros)
Average Mass (lb): 5,000 (2350 kg)
Maximum Mass (lb): 7,920 (3850 kg)
Average Length (ft): 12.5
4. Kuda Nil (Hippopotamus)
Average Mass (lb): 5,250 (2500 kg)
Maximum Mass (lb): 7,100 (3400 kg)
Average Length (ft): 11
5. Gaur
Average Mass (lb): 3,300 (1600 kg)
Maximum Mass (lb): Unknown
Average Length (ft): 9.8
6. Jerapah (Giraffe)
Average Mass (lb): 3,000 (1400 kg)
Maximum Mass (lb): 4,400 (2100 kg)
Average Length (ft): 15.4
7. Walrus
Average Mass (lb): 2,645 (1200 kg)
Maximum Mass (lb): 4,500 (2150 kg)
Average Length (ft): 11
8. Badak Hitam Bercula Dua ( Black Rhinoceros )
Average Mass (lb): 2,420 (1150 kg)
Maximum Mass (lb): 4,000 (1900 kg)
Average Length (ft): 11.25
9. Buaya ( Saltwater crocodile )
Average Mass (lb): 1,700 (785 kg)
Maximum Mass (lb): 3,300 (1600 kg)
Average Length (ft): 20
10. Wild Asian Water buffalo
Average Mass (lb): 1,684 (770 kg)
Maximum Mass (lb): 2,640 (1250 kg)
Average Length (ft): 11.4

Thanks for Reading : Kumpulan Hewan Terberat Didunia

Replika Hewan Dari bahan Bekas

5:03 AM

Thanks for Reading : Replika Hewan Dari bahan Bekas

Cara Melihat Uang

4:59 AM

Ilustrasi

Masih Melihat dengan Mata?
TEXT : JEMY VESTUS CONFIDO ( LIONMAG )

Apakah Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala berikut ini?

Kesulitan mendapatkan uang yang Anda butuhkan?
Merasa lelah bekerja keras dan membanting tulang untuk mendapatkan uang?
Merasa telah mengerahkan segala cara namun uang yang Anda harapkan tak kunjung datang?


Jika jawaban Anda adalah "ya" terhadap salah satu, sebagian atau semua pertanyaan di atas, mungkin selama ini Anda melihat uang dengan cara yang salah. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak kisah berikut ini.

Suatu ketika, seorang tukang pembuat taman mendapatkan pesanan untuk mengerjakan taman di sebuah rumah. Segera si pembuat taman menyampaikan rincian biaya yang termasuk pembelian bahan-bahan, pembelian tanaman dan upah kerja. Setelah terjadi tawar-menawar singkat akhirnya harga disepakati dan keesokan harinya si tukang mulai bekerja. Namun sesungguhnya si pemilik rumah belum melakukan survei harga sehingga ia tidak mengetahui berapa harga yang wajar untuk pekerjaan tersebut. Setelah pembuatan taman selesai dan pembayaran dilakukan, si pemilik rumah akhirnya menyadari bila jumlah yang dibayarkannya jauh di atas harga wajar. Si tukang memperhitungkan jumlah bahan yang dibutuhkan hampir dua kali lipat dari jumlah yang sesungguhnya dipakai. Ia juga menghitung tenaga kerja tiga kali lebih
banyak dari yang sesungguhnya. Yang lebih parah
Pada umumnya kita semua melihat uang dengan mata kita. Namun sesungguhnya ada dua cara lain untuk melihat uang...

lagi, harga tanaman yang ditagihkan empat kali lebih tinggi dari harga yang sewajarnya. Mungkin si tukang akan berpendapat, "Salah sendiri, kenapa tidak teliti sebelum membeli." Atau mungkin malah ia berpikiran, "Dasar rejeki, darimana aja dah datangnya." Sepintas, sepertinya si tukang diuntungkan karena kecerdikannya dan si pemilik rumah dirugikan karena kebodohannya. Tapi benarkah demikian?

Si pemilik rumah, setelah menyadari bahwa dia dikerjai oleh si tukang, dengan segera mengurungkan niatnya untuk menyerahkan pekerjaan lain kepada si tukang. Si pemilik rumah sebenarnya bermaksud membuat taman yang lebih besar di rumah lainnya. Namun kali ini ia lebih hati-hati. Selain ia melakukan survey harga, ia pun mencari tukang lain yang memberi harga lebih pantas dengan kualitas yang relatif sama. Bahkan, ketika salah satu tetangganya tertarik untuk memakai jasa si tukang, si pemilik rumah langsung mengingatkan si tetangga dengan menceritakan kejadian yang dialaminya. Segera tetangga-tetangga di sekitarnya mengetahui kejadian tersebut dan akhirnya mereka mengurungkan niatnya untuk menggunakan jasa si tukang. Bulan-bulan berikutnya, si tukang sepi order dan harus mangkal di tempat lain di mana belum ada orang yang menyadari taktik dagangnya. Tapi, segera setelah satu orang di tempat tersebut menyadari dan menceritakannya, maka si tukang kembali harus berpindah tempat. Demikian seterusnya ia akan bekerja semakin keras untuk memburu penghasilan.

Pada umumnya kita semua melihat uang dengan mata kita. Namun sesungguhnya ada dua cara lain untuk melihat uang. Selain melihat uang dengan mata, manusia juga sebenarnya bisa melihat uang dengan pikiran dan melihat uang dengan hati. Namun karena sebagian besar dari kita sejak kecil telah terbiasa melihat uang dengan mata maka kemampuan kita untuk melihat uang dengan pikiran dan melihat uang dengan hati menjadi menurun bahkan hampir hilang. Sampai sini mungkin para pembaca bertanya-tanya, apa sebenarnya perbedaan antara melihat uang dengan mata, melihat uang dengan pikiran dan melihat uang dengan hati? Semoga ilustrasi berikut membantu Anda.

Seorang pengamen masuk ke sebuah rumah makan. Segera ia mendatangi salah satu meja di mana sebuah keluarga sedang asyik menyantap ikan bakar. Pengamen itu pun segera memainkan gitarnya dan mulai menyanyi di dekat keluarga tersebut. Baru satu baris lagu dinyanyikan, si pengamen segera menyodorkan kaleng kosong kepada salah satu anggota keluarga tersebut. Sang Ibu yang sedang asyik menyantap hidangan dan tangannya masih belepotan kecap dan sambal dengan sangat berhati-hati dan bersusah payah merogoh uang receh dari tasnya. Kehadiran pengamen ini bukannya memberikan keceriaan tetapi sungguh mengusik ketenangan pengunjung yang hadir. Selain suara sang pengamen fals, gitar tidak berirama, ia pun mendesak pengunjung untuk segera mengeluarkan uang. Sebelum ada tanda-tanda pengunjung akan mengeluarkan uang, si pengamen akan mulai mengetuk-ngetukkan kaleng kosong tersebut ke meja makan. Dan sebaliknya, begitu uang diterima, si pengamen pun langsung pindah ke meja lain. Pengamen tersebut melihat uang dengan mata. Dan berapa uang yang ia dapat? Mungkin seratus perak per pengunjung. Sesekali mereka mungkin mendapatkan pengunjung yang memberi mereka lima ratus atau seribu perak.

Di tempat makan yang lain, dengan menu yang sama yaitu ikan bakar, seorang pengamen lain mengambil tempat di salah satu sudut. Ia sudah melengkapi dirinya dengan microphone, gitar dan harmonika. Pada saat pengunjung mulai berdatangan, maka pengamen ini pun mulai melantukan lagu-lagu yang digemari oleh para pengunjung. Ia sangat terampil memainkan gitar dan harmonikanya di samping suara yang merdu ia lantunkan. Setiap kali ia menyelesaikan satu lagu, ia tidak pernah meminta pengunjung untuk mengumpulkan uang. Bahkan ia sebenarnya tidak pernah meminta uang sama sekali selain meletakkan sebuah kotak persis di samping tempat ia berdiri. Apa yang terjadi?

Masih melihat uang dengan mata? Maka julukannya
'mata duitan'. Cara melihat yang berbeda, memberi
rezeki yang berbeda pula..

Para pengunjung yang merasa terhibur oleh kehadiran sang pengamen satu per satu mulai memasukkan uang ke dalam kotak itu. Biasanya, uang yang dimasukkan adalah uang kembalian dari membayar makanan mereka. Karena pada saat mereka memasukkan uang tersebut mereka tidak direpotkan oleh tangan yang kotor karena makanan serta mereka sedang memegang uang pecahan satuan besar plus merasa terhibur dengan performance si pengamen maka pengamen kedua ini pun mendapatkan pemberian yang lebih besar dibandingkan pengamen pertama sebelumnya. Rata-rata para pengunjung memberikan seribu perak bahkan cukup banyak yang memberikan lima ribu perak. Pengamen yang satu ini melihat uang dengan pikiran. Ia telah memikirkannya dengan teliti bahwa bila ia menyodorkan kotak uangnya pada para pengunjung, maka pengunjung akan memberi dalam keadaan terpaksa. Dan uang yang diberikan secara terpaksa biasanya kecil jumlahnya.

Di rumah makan yang lainnya lagi, dengan menu tetap ikan bakar, pengamen yang berbeda menggunakan pakaian yang rapi. Dia menyapa ramah para pengunjung dan menghampiri meja mereka satu per satu. Dengan sangat sopan dan bersahabat, ia menanyakan apakah ada lagu kesukaan pengunjung yang ingin ia nyanyikan. Bila ada, maka ia pun segera memetik gitarnya dan melantunkan suaranya dengan merdu khusus untuk pengunjung tersebut. Pada setiap kesempatan ia selalu memastikan apakah para pengunjung bisa menikmati lagu yang ia nyanyikan dan apakah kehadirannya bisa menghibur dan menemani para pengunjung yang sedang menyantap hidangannya. Si pengamen di sini tidak menyiapkan kotak uang apalagi kaleng kosong seperti pengamen-pengamen sebelumnya. Ia hanya menggelar CD lagu-lagunya dan memasang sebuah banner bertuliskan, "Marilah kita bersama-sama mengembalikan masa depan anak-anak yang putus sekolah." Memang setengah dari uang yang diperoleh si pengamen itu akan disumbangkan untuk membantu anak-anak putus sekolah di salah satu kampung. Hebatnya lagi, si pengamen tidak menetapkan harga untuk CD yang dijualnya itu. Bahkan bila ada pengunjung yang berminat dengan CD-nya namun kebetulan kehabisan uang untuk membayar makanan, maka si pengamen dengan senang hati bersedia memberikan CD-nya tersebut gratis. Para pengunjung pun beramai-ramai membeli CD si pengamen tersebut. Bahkan banyak di antaranya yang membeli lebih dari satu untuk diberikan kepada temannya sebagai hadiah. Uang yang diberikan para pengunjung pun jauh lebih besar. Rata-rata mereka memberikan uang sepuluh hingga dua puluh ribu perak namun cukup banyak juga yang bersedia memberikan lima puluh hingga seratus ribu perak. Pengamen yang ketiga ini melihat uang dengan hati. Ia tidak melihat uang sebagai penghasilannya namun sebagai ekspresi kepuasan dan keikhlasan para pengunjung rumah makan tersebut. Bahkan ia tidak memperhitungkan uang tersebut sebagai kepentinganya melainkan sebagai kepentingan orangorang yang menggantungkan harapan kepadanya.

Apakah Anda sudah melihat uang dengan hati atau pikiran? Ataukah Anda masih melihat uang dengan mata? Hati-hati! Ada julukan khusus untuk orangorang yang selalu melihat uang dengan mata yaitu "mata duitan". Bila Anda mengalami kesulitan dalam mendapatkan uang sebagai penghasilan Anda, cobalah untuk menggunakan mata yang lain dalam melihat uang
tersebut. Melihat uang dengan pikiran membutuhkan kecerdasan finansial. Melihat uang dengan hati membutuhkan kecerdasan spiritual yang diantaranya meliputi keikhlasan dan kesabaran. Uang yang Anda harapkan mungkin tidak serta merta langsung Anda rasakan saat itu. Namun bila sudah tiba saatnya, uang itu akan datang secara berkelimpahan. Jauh lebih banyak dari uang yang Anda peroleh secara instan. Cara melihat yang berbeda ternyata memberikan rejeki yang berbeda pula. Dunia ini memang mengajar kita dengan cara yang aneh. Bila kita terlalu bernafsu untuk mendapatkan uang, justru uang itu menjauh dari kita. Semoga Anda bisa mulai melihat uang dengan pikiran dan terlebih lagi dengan hati.


Thanks for Reading : Cara Melihat Uang

Asal Mula Topi Toga

Minggu, 13 Mei 2012 4:05 AM

Dari sisi desain bentuknya memang ga ada keren-kerennya.
Tapi jika dipakai di hari wisuda,langsung nge-boost rasa bangga berkali lipat!!
Yup,itulah TOGA,jubah berwarna hitam ini memang ga bisa dipisahkan dari acara lulus-lulusan.

Ngaku aja deh,kita yg lagi bikin skripsi pasti udah kebelet ingin mengenakannya.
Meski bentuk TOGA cukup sederhana,tapi ternyata kaya akan makna tuh…

ASAL MUASAL
Toga berasal dari tego,yg dalam bahasa Latin berarti penutup.Meski sering dikaitkan dengan bangsa Romawi kuno,toga sebenarnya merupakan pakaian yg sering dikenakan bangsa Etruskan(pribumi Italia) sejak 1.200 SM.
Kala itu,bentuk toga belum berupa jubah jubah,tapi hanya kain sepanjang 6 meter yg cara pakainya dililit ke tubuh.Meski ribet,toga merupakan satu-satunya pakaian yg dianggap pantas saat seseorang berada diluar ruangan.

Namun,seiring berjalannya waktu,pemakaian toga untuk busana sehari-hari mulai ditinggalkan.Tapi ga berarti toga lenyap begitu saja. Setelah bentuknya "dimodifikasi" jadi semacam jubah,derajat toga justru naik menjadi pakaian seremonial,salah satunya wisuda


MENYIBAK KEGELAPAN
Bukan tanpa alasan,toga berwarna hitam.Seperti yg kita tahu,hitam sering diidentikkan dgn hal yg misterius dan gelap.Nah,misteri dan kegelapan inilah yg harus dikalahkan sarjana.Dengan memakai warna hitam,diharapkan para sarjana mampu menyibak kegelapan dgn ilmu pengetahuan yg selama ini didapat.

Warna hitam juga melambangkan keagungan-karena itu, selain sarjana,hakim dan sebagian pemuka agama juga menggunakan warna ini sebagai jubahnya.

Lalu,apa makna bentuk persegi pada topi toga? Well,sudut-sudut tersebut melambangkan bahwa seorang sarjana dituntut untuk berpikir rasional dan memandang segala sesuatu dari berbagai sudut pandang. Jangan sampai status sudah sarjana tapi pikirannya masih sempit,hehe

KUNCIR LAMBANG OTAK
Dipuncak acara wisuda,kita mungkin bertanya-tanya,kenapa ya kuncir tali di topi toga dipindah dari kiri ke kanan?

Kuncir tali toga yg semula berada dikiri ternyata bermakna lebih banyaknya otak kiri yg digunakan semasa kuliah.Nah,dgn dipindah kekanan,maksudnya agar para sarjana ga hanya menggunakan otak kiri saja setelah lulus,namun juga otak kanan yang berhubungan dgn kreativitas,imajinasi,dan inovasi.

Filosofi lainnya,kuncir tali di topi toga melambangkan tali pita pembatas buku.Dengan pindah tali,diharapkan para wisudawan terus membuka lembaran buku supaya ilmunya ga stagnan.Mentang-mentang udah sarjana,ga lantas berhenti belajar donk.


Thanks for Reading : Asal Mula Topi Toga

Penyakit Mental Manusia

4:00 AM


1. Menyalahkan orang lain
Itu penyakit P dan K, yaitu Primitif dan Kekanak-kanakan.

Primitif. Menyalahkan orang lain adalah pola pikir orang primitif. Di pedalaman Afrika, kalau ada orang yang sakit, yang Dipikirkan adalah: "Siapa nih yang nyantet?" Selalu "siapa", Bukan "apa" penyebabnya. Bidang kedokteran modern selalu mencari tahu "apa" sebabnya, bukan "siapa". Jadi kalau kita berpikir menyalahkan orang lain, itu sama dengan sikap primitif. Pakai koteka aja deh, nggak usah pakai dasi dan jas.

Kekanak-kanakan. Kenapa? Anak-anak selalu nggak pernah mau disalahkan. Kalau ada piring yang jatuh, "Adik tuh yang salah", atau, "Mbak tuh yang salah". Anda pakai celana monyet aja kalau bersikap begitu. Kalau kita manusia yang berakal dan dewasa selalu akan mencari sebab terjadinya sesuatu.

2. Menyalahkan diri sendiri
Menyalahkan diri sendiri bahwa dirinya merasa tidak mampu. Ini berbeda dengan mengakui kesalahan. Anda pernah mengalaminya? Kalau anda bilang tidak pernah, berarti anda bohong. "Ah, dia sih bisa, dia ahli, dia punya jabatan, dia berbakat, dan sebagainya, Lha, saya ini apa ?, wah saya nggak bisa deh. Dia S3, lha, saya SMP, wah nggak bisa deh. Dia punya waktu banyak, saya sibuk, pasti nggak bisa deh". Penyakit ini seperti kanker, tambah besar, besar di dalam mental diri sehingga bisa mencapai "improper guilty feeling".

Jadi walau yang salah partner, anak buah, atau bahkan atasan, berani bilang, "Saya kok yang memang salah, tidak mampu, dan sebagainya". Penyakit ini pelan-pelan bisa membunuh kita. Merasa inferior, kita tidak punya kemampuan. Kita sering membandingkan keberhasilan orang lain dengan kekurangan kita, sehingga keberhasilan orang lain dianggap Wajar karena mereka punya sesuatu lebih yang kita tidak punya.

3. Tidak punya goal atau cita-cita
Kita sering terpaku dengan kesibukan kerja, tetapi arahnya tidak jelas. Sebaiknya kita selalu mempunyai target kerja dengan milestone. Buat target jangka panjang dan jangka pendek secara tertulis. Ilustrasinya kayak gini: Ada anjing jago lari yang sombong. "Apa sih yang nggak bisa saya kejar, kuda aja kalah sama saya". Kemudian ada kelinci lompat-lompat, kiclik, kiclik, kiclik. Temannya bilang, "Nah tuh ada kelinci, kejar aja". Dia kejar itu kelinci, wesss...., kelinci lari lebih kencang, anjingnya ngotot ngejar dan kelinci lari sipat-kuping (sampai nggak dengar / peduli apa-apa), dan akhirnya nggak terkejar, kelinci masuk pagar. Anjing kembali lagi ke temannya dan diketawain. "Ah, lu, katanya jago lari, sama kelinci aja nggak bisa kejar. Katanya lu paling kencang". "Lha dia goalnya untuk tetap hidup sih, survive, lha gua goalnya untuk fun aja sih". Kalau "GOAL" kita hanya untuk "FUN", isi waktu aja, ya hasilnya cuma terengah-engah saja.

4. Mempunyai "goal", tapi ngawur mencapainya
Biasanya dialami oleh orang yang tidak "teachable". Goalnya salah, focus kita juga salah, jalannya juga salah, arahnya juga salah. Ilustrasinya kayak gini : ada pemuda yang terobsesi dengan emas, karena pengaruh tradisi yang mendewakan emas. Pemuda ini pergi ke pertokoan dan mengisi karungnya dengan emas dan seenaknya ngeloyor pergi. Tentu saja ditangkap polisi dan ditanya. Jawabnya, "Pokoknya saya mau emas, saya nggak mau lihat kiri-kanan".

5. Mengambil jalan pintas (shortcut)
Keberhasilan tidak pernah dilalui dengan jalan pintas. Jalan pintas tidak membawa orang ke kesuksesan yang sebenarnya, karena tidak mengikuti proses. Kalau kita menghindari proses, ya nggak matang, kalaupun matang ya dikarbit. Jadi, tidak ada tuh jalan pintas. Pemain bulutangkis Indonesia bangun jam 5 pagi, lari keliling Senayan, melakukan smash 1000 kali. Itu bukan jalan pintas. Nggak ada orang yang leha-leha tiap hari pakai sarung, terus tiba- tiba jadi juara bulu tangkis. Nggak ada! Kalau anda disuruh taruh uang 1 juta, dalam 3 minggu jadi 3 juta, masuk akal nggak tuh? Nggak mungkin!. Karena hal itu melawan kodrat.

6. Mengambil jalan terlalu panjang, terlalu santai
Analoginya begini: Pesawat terbang untuk bisa take-off, harus mempunyai kecepatan minimum. Pesawat Boeing 737, untuk dapat take- off, memerlukan kecepatan minimum 300 km/jam. Kalau kecepatan dia cuma 50 km/jam, ya Cuma ngabis-ngabisin avtur aja, muter-muter aja. Lha, kalau jalannya runwaynya lurus anda cuma pakai kecepatan 50 km/jam, ya nggak bisa take-off, malah nyungsep iya. Iya kan?

7. Mengabaikan hal-hal kecil
Dia maunya yang besar-besar, yang heboh, tapi yang kecil-kecil nggak dikerjain. Dia lupa bahwa struktur bangunan yang besar, pasti ada komponen yang kecilnya. Maunya yang hebat aja. Mengabaikan hal kecil aja nggak boleh, apalagi mengabaikan orang kecil.

8. Terlalu cepat menyerah
Jangan berhenti kerja pada masa percobaan 3 bulan. Bukan mengawali dengan yang salah yang bikin orang gagal, tetapi berhenti pada tempat yang salah. Mengawali dengan salah bisa diperbaiki, tetapi berhenti di tempat yang salah repot sekali.

9. Bayang-bayang masa lalu
Wah, puitis sekali, saya suka sekali dengan yang ini. Karena apa? Kita selalu penuh memori kan? Apa yang kita lakukan, masuk memori kita, minimal sebagai pertimbangan kita untuk langkah kita berikutnya. Apalagi kalau kita pernah gagal, nggak berani untuk mencoba lagi. Ini bisa balik lagi ke penyakit nomer-3. Kegagalan sebagai akibat bayang-bayang masa lalu yang tidak terselesaikan dengan semestinya. Itu bayang-bayang negatif. Memori kita kadang- kadang sangat membatasi kita untuk maju ke depan. Kita kadang-kadang lupa bahwa hidup itu maju terus. "Waktu" itu maju kan?. Ada nggak yang punya jam yang jalannya terbalik? Nggak ada kan? Semuanya maju, hidup itu maju. Lari aja ke depan, kalaupun harus jatuh, pasti ke depan kok. Orang yang berhasil, pasti pernah gagal. Itu memori negatif yang menghalangi kesuksesan.

10. Menghipnotis diri dengan kesuksesan semu
Biasa disebut Pseudo Success Syndrome. Kita dihipnotis dengan itu. Kita kalau pernah berhasil dengan sukses kecil, terus berhenti, nggak kemana-mana lagi. Sudah puas dengan sukses kecil tersebut. Napoleon pernah menyatakan, "Saat yang paling berbahaya datang bersama dengan kemenangan yang besar". Itu saat yang paling berbahaya, karena orang lengah, mabuk kemenangan. Jangan terjebak dengan goal-goal hasil yang kecil, karena kita akan menembak sasaran yang besar, goal yang jauh. Jangan berpuas diri, ntar jadi sombong, terus takabur.


Thanks for Reading : Penyakit Mental Manusia

ilmu Komputer

 

Share with Farhanzz © Copyright 2012 | Design by Muhammad Farhan | Powered by Blogger.com.